CARA PELESTARIAN LINGKUNGAN MENURUT ISLAM

Dan janganlah merusak alam jika ingin hidup berkelanjutan
Terhentak hati ini jika merenungkan kalimat Khaira ummah , sebuah kalimat yang sangat dalam sebagai impian besar untuk generasi yang baik diantara generasi lain.  Tepat kiranya jika kalimat itu dikaitkan pula dengan generasi yang peduli dengan lingkungan. Seperti yang dikatakan Keraf dalam bukunya etika Lingkungan atau Robert Etfield dalam etika lingkungan global, dalam buku itu dijelaskan manusia dan alam hubungannya sangat erat dan keterkaitan, maka kualitas alam ditentukan oleh cara manusia dalam memperlakukannya.  Al Qur’an juga sercara tegas mewajibkan umat untuk menjaga kelestarian lingkungan (QS Ar-Rum , 30:41-42, QS Al-A’raf  ,7:56). Lantas bagaimana jika manusia memperkosa alam maka lihatlah bencana akan datang menghampirimu. Bencana alam tidak lain adalah buah dari ketamakan, kerakusan dan keserakahan manusia karena alam semesta titipan Allah SWT.

Sebagai khalifah dimuka bumi memikul amanah untuk menjaga dan memakmurkan bumi. Dengan bingkai moral dan agama masalah lingkungan dapat teratasi. Sebagai negara yang penduduknya mayoritas muslim sudah sepatutnya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai lingkungan menurus islam  lewat pintu agama. Penyuluhan agama pada hakekatnya adalah usaha meberikan bimbingan kepada umat dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh tokoh agama melalui:

1.      Pengajian/Khotbah
Disetiap kampung, dusun, rukun tetangga dan rukun warga, masyarakat sering menyelenggarakan pengajian atau majelis taklim, baik untuk kaum ibu atau bapak dan juga khotbah jum’at. Kebanyakan materi pengajian yang diuraikan lebih banyak menenai materi agama berupa ibadah, ahklak, fiqih, tauhid dan lainnya. Program peduli lingkungan dapat disajikan melalui materi akidah. Tauhid atau fiqih, khususnya dalam bab taharah dan kesehatan. Masalah tersebut dapat dijelaskan sampai jamaah faham benar. Disamping itu pula pemuka agama dapat menggerakkan jamaah untuk bersama sama berperan secara aktif dalam mensukseskan kegiatan peelstarian lingkungan.

Sedangkan untuk khotbah Jum’at dilakukan didalam masjid dengan jamaah mayoritas kaum pria. Dalam khotbah materi yang disajikan adalah masalah agama yang dibahas secara umum. Program peduli lingkungan dapat disajikan dalam khotbah secara utuh, dalam arti pembahasan khusus tentang masalah lingkungan atau melalui materi yang disisipkan.

2.      Majelis Taklim
Majelis taklim dianggap sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan. Dewasa ini majelis taklim berkembang sangat pesat menjadi tempat pengajian yang sifatnya umum. Jumlah jama’ah nya mencapai ratusan bahkan ribuan orang. Pesertanya ada pula yang khusus wanita/ kaum ibu, waktu pelaksanaan diatur secara periodik satu kali dalam seminggu. Dalam kegiatan itu dapat disampaikan mengenai materi kelestarian lingkugan. Bagaimana peran ibu terhadap kesehatan keluarga, atau pemahaman mengenai ibu sebagai ujung tombak dalam pelestarian lingkungan hidup di lingkungan terkecil yaitu keluarga seperti rumah yang bersih, membuang limbah rumah tangga tidak sembarangan dan menggunakan barang atau benda yang ramah lingkungan.

3.      Dakwah/ tabligh
Kegiatan dakwah dapat dilakukan pada kelompok masyarakat, kegiatan dakwah pada hakekatnya sama saja dengan kegiatan penerangan lainnya. Hanya saja sasarannya berbeda, yaitu kelompok masyarakat khusus. Mereka bisa berada dimana saja, di kota, di desa di kampus, di lembaga pemasyarakatan dan kegiatan lainnya. Pada hakekatnya tema-tema dakwah adalah dalam rangka peningkatan semangat dalam melaksanakan ibadah dan beramal saleh, sehingga amal ibadah sehari hari dapat dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Penyajian masalah lingkungan dikaitkan dengan masalah ibadah dalam hubungan dengan pemeliharaan lingkungan kebersihan dan kesehatan, baik kebersihan pribadi maupun lingkungan

4.      Peringatan hari besar islam
Kegiatan memperingati hari besar islam di Indonesia cukup banyak seperti peringatan 1 Muharram, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Ramadhan, Lebaran dan sebagainya. Dalam kegiatan peringatan hari besar keagamaan selama ini hanya terfokus pada sejarah atau filosifi dalam memperingati hari besar itu saja. Andaikan kegiatannya dapat diselenggarakan secara massal dan pengaturannya secara terpadu dengan berbagai instansi, khususnya instansi yang membidangi lingkungan hidup seperti tata ruang yang islami.

5.      Walimah perkawinan
Dalam acara selamatan walimah perkawinan (walimatul urusy) biasanya disertai dengan penyampaian nasehat perkawinan oleh seorang ulama atau mubaligh, dikalanagan masyarakat islam sudah berkembang sedemikian rupa dan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan berbagai masalah keagamaan dan kemasyarakatan.  Dalam rangkain ini dapat pula disampaikan tentang kelestarian lingkungan atau bisa juga disampaikan mengenai memilih permukiman yang islami.

Patut dicontoh Bupati kendal Ibu Widya kandi yang mewajibkan pasangan pengantin untuk menanam satu pohon sebagai syarat pernikahan. Peraturan bupati ini akhirnya menjadi sorotan publik secara postifi, akhirnya Kendal mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten yang peduli terhadap lingkungan.

6.      Sarasehan (Halaqah)
Suatu penyuluhan yang juga cukup efektif sebagai pemacu umat islam untuk mendalami masalah lingkungan hidup adalah melalui forum halaqah. Forum ini pada dasarnya mirip sarasehan atau diskusi yang biasa dilakukan dimana mana. Para pesertanya biasa terdiri dari para jama’ah masjid, pengajian, pesantren atau ulama dan tokoh agama. Dalam halaqah terdapat sejumlah pembicara utama yang saling mengadu hujjah agama atau kitab tertentu. Lingkup masalah yang dibahas meliputi masalah aktual yang menarik perhatian umat islam. Kita juga bisa mengadakan halaqah ulama yang membahas masalah perusakan lingkungan seperti alih fungsi lahan, pembakaran hutan, pemberian ijin yang melanggar tata ruang, exploitasi alam dan tema lingkungan lainnya. Dalam dunia pendidikan seperti perguruan tinggi kita bisa mengambil tema kampus hijau yang islami.

Keenam anjuran ini cukup sederhana tapi sangat sulit untuk di lakukan, karena banyak pemuka agama yang dalam penyampaian dakwahnya hanya berfokus pada ibadah, fiqih, peningkatan iman dan taqwa melalui tindakan perilaku sehari hari dengan cara menjalankan perintah dan menjahui larangan Allah SWT. Padahal menjaga dan melestarikan lingkungan merupakan perintah yang sudah tertuang dalam Al Qur’an seperti perencanaan tata ruang berbasis islam. Semoga pemuka agama dan para ulama dapat bersama-sama untuk mendakwahkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. jika kualitas lingkungan terjaga, anak cucu kita juga akan merasakannya.

Semarang, 1 Desember 2015
Salam

Setiawan Widiyoko

1 komentar:

  1. Menyadari pentingnya kelestarian lingkungan tidak tertanam pada semua orang...
    Dan dalam dakwah selalu fokus dengan tema acara saat itu..
    Mungkin bang setiawan nnti bisa mengawali sebagai contoh ..
    Semangat !!

    BalasHapus

Saran anda adalah cambuk motifasi penulis