Hari ini Jum’at 22 april 2016
seluruh dunia memperingati hari bumi yang mana pada tahun ini ber tema kan “Lets get Planting” (mari menanam) tema ini ini di angkat lantaran climate change (pemanasan Global) sudah
merambah dalam kehidupan kita.
Seringkali kita berfikir, siapakah
gerangan yang menanam jutaan pohon di hutan, apakah penjajah Belanda yang
menjajah kita lebih dari 350 tahun lamanya, ataukah sudah ada sejak era
kerajaan Majapahit puluhan ribu tahun yang lalu. Lantas pernahkah kita juga
berfikir untuk apakah pohon itu di tanam, sedangkan kebutuhan kayu pada saat
itu hanya untuk membangun permukiman. Saat ini kita butuh pohon untuk melindungi
bumi.
Hampir tiap hari di pelabuhan, hilir
mudik besi dengan 16 roda (Truk Tronton) bertengger di bak belakangnya, gelondongan
batang kayu daari diameter 1, 5 m – 2 m mereka angkut dari pulau ke pulau
sekedar untuk memenuhi kerakusan manusia untuk sekedar memenuhi materi pada
dirinya dan orang di sekelilingnya. Dalam dunia bisnis Loging (kayu) ada dua permainan
yang harus di ikuti oleh pengusaha, pertama gesek pulau dan yang kedua gesek pelabuhan.
Gesek pulau adalah cara jual beli
kayu antar pulau, biasanya kayu ini akan di kirim dari pulau asal ke pulau
tujuan, sesampai di pulau tujuan gelondongan kayu ini tidak langsung ke
pelabuhan melainkan berhenti di tengah lautan melalui kapal tongkang, dari tongkang
barulah gelondongan kayu ini di lempar ke laut, lantas di tarik ke pengepul
pengepul kayu pinggir pulau untuk di belah, setelah itu barulah di antar ke pembeli pembeli
di pulau tujuan. Pastinya ada hal-hal aturan aturan harus terlewatkan
Sedangkan gesek pelabuhan merupakan
sistem jual beli melalui bea dan cukai, sistem ini banyak tidak di sukai oleh
pengusaha karena ongkos biaya yang mahal termasuk ijin jalan kayu gelondongan
tersebut. Cara ini paling aman dan resmi.
dengan hari bumi 2016 mari bersama jangan merusakan hutan dan tanaman, jadilah pelopor untuk menghijaukan bumi seperti apa yang di lakukan oleh Google. sedangkan sejarah bumi bisa baca di disini dan disini juga semoga dapat menambah wawasan pembaca.
Google peduli dengan bumi
Bukan hanya penduduk dunia saja yang
peduli dengan hari bumi, google pun ikut merayakan melalu Google Noodle nya,
hal ini menandakan bahwa Google ikut prihatin atas pemanasan global yang saat ini sudah di rasakan oleh penduduk
dunia.
Hari bumi 2016 yang di ilustrasikan
dalam animasi Doodle 22 april 2016 terdiri dari beberapa bagian, semuanya
menggambarkan lingkungan dan hubungannya dengan ekosistem baik darat, udata
maupun laut, tergambar adanya pepohonan , lautan dan binatang.
Google Noodle Pertama |
Di Noodle pertama dapat di artikan ada hubungan antara pohon, hutan dan binatang. ketiganya merupakan bagian dari ekosistem yang ada di hutan. mahkluk hidup yang ada di hutan memiliki hubungan yang harminis dan saling menguntungkan. keras Menyebutnya sebagai hubungan antroposentris yaitu alam dan mahkluk hidup lainnya saling membutuhkan, jika salah satunya pincang maka akan menimbukan kepincangan ekosistem.
Google Noodle Kedua |
Di gambarkan tentang kehidupan ekosistem di dalam laut, Noodle ini mengisahkan bahwa di dalam laut pun terdapat berjuta ekosistem yang harus di hormati dan di jaga kelestariannnya. membuang limbah ke dasar laut sama halnya akan membunuh mahkluk hidup di dalammnya, hal ini juga akan membuat ke tidak seimbangan biota alam di lautan.
Google Noodle ketiga |
Di gambarkan tentang suasana kutup dan pinguin yang berdiri. arti gambar ini adalah kutub utara maupun selatan tidak seperti itu, terlihat dalam gambar es yang meleleh menandakan bahwa pemanasan global telah berpengaruh pada suhu di kutub.
Google Noodle ke empat |
Di gambarkan seekor gajah sedang mencari makan, tapi sayang banyak pohon yang sudah kering dan sangat minim, jika seperti ini terus berlanjut maka kepunahan binatang akan terjadi.
Google Noodle Ke lima |
Noodle ini hampir mirip dengan Noodle yang kedua, tetapi dalam Noodle ini lebih di titik beratkan pada ekosistem ikan, kura kura dan rumpu laut maupun terumbu karang. mahkluk ini masih ada yang hidup di laut, maka selayaknya kita melestarikannya agar tidak terjadi kepunahan.
Begitu pedulinya Google dengan bumi ini, kitapun harus demikian, mulai saat ini mari kita tingkatkan budaya menanam pohon, "satu pohon untuk sejuta jiwa"menanamlah dari halaman rumah kita, jika halaman sudah penuh mulailah di lingkungan sekitar kita, jika sudah penuh mulailah di sepanjang jalan yang kita lalui, jika sudah penuh tanamlah pohon pada taman taman publik, jika sudah penuh juga tanamlah pohon di hutan, jika sudah penuh juga, artinya manusia sudah begitu peduli dengan alam dan lingkungan.
Anak cucu kita akan menikmatinya kelak, murahnya udara tanpa polusi akan menambah kesehatan dan memperkuat paru paru mereka. inilah yang kita harapkan.
22 April 2016
salam
Setiawan Widiyoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran anda adalah cambuk motifasi penulis