Sumber: Google |
Rokok dapat
memicu seseorang untuk menggunakan Narkoba, seperti larangan merokok di berbagai
tempat/kawasan tertentu, berarti langkah ini telah membantu Badan Narkotika
Nasional dalam upaya pemberantasan Narkoba di Indonesia kata Budi Waseso
kepala BNN Indonesia.
Seperti kampus yang menerapkan larangan
merokok secara tidak langsung telah membantu BNN dalam kinerjanya, tentu
langkah ini harus di dukung seluruh civitas akademika. Seperti kampus Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA ) Semarang telah menerapkan kampus
bebas rokok sejak tahun 2005.
Semangat ini muncul berbarengan dengan
lahirnya BuDai (Budaya Akademik Islami), gagasan ini dibentuk karena mimpi
besar Unissula yang memiliki Visi “Membangun Generasi Khaira Ummah”maka
Gerakan BuDai sebagai landasan dasar sistem pendidikan harus di bangun agar
visi itu dapat diwujudkan. Adapun materi dalam BuDai seperti 1)Semangat Iqra’
2) Membangun Ilmu Pengetahuan atas dasar nilai-nilai islam 3)Islamic Learning
Society 4) Apresiasi Ilmu 5)Gerakan Pemduyaan dan 6)Gerakan Mewujudkan
Ahklak Mulia . Adapun dalam Gerakan Pembudayaan meliputi a)Gerakan Shalat
Berjamaah b) Gerakan Pemberdayaan Masjid, c) Gerakan Berbusana Islami,
d)Gerakan Lingkungan Bersih Dan Sehat serta d)Gerakan Ketauladanan.
Mengapa harus BuDai?
Munculnya
BuDai karena adanya keprihatinan melihat
situasi, kondisi adab, budaya kekininan yang mulai melenceng jauh dari
syariah. Dalam buku yang penulis kutib berjudul BuDai terbitan Unissula Pers,
2007, secara gamblang dan rinci pemikiran pemikiran itu di tuangkan. Ada mimpi
yang besar dan belum terwujud pada saat awal goresan tinta itu tertuang dalam
lembaran-lembaran kertas, berserakan terselip dalam jepitan buku di rak
perpustakaan. Dan banyak diantara pemikiran itu diambil dari Al Qur’an dan
Hadist.
Prinsip
dasar lainnya untuk sistem pendidikan di Unissula juga di jabarkan dalam buku
Risalah Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah oleh HM. Rofiq Anawar
terbitan Unissula Pers, 2013. Buku ini lebih banyak membahas mengenai Jati diri
Yayasan, pandangan hidup, kepemimpinan hingga membahas tentang strategi pendidikan.
Maka
larangan merokok di kampus adalah jabaran dari Gerakan Thaharah (kebersihan),
bersih dari diri sendiri, hati dan lingkungan, pandangan penulis seperti Kampus Hijau Yang Islami , beberapa bulan lalu pernah di posting dalam blog serupa.
Dokpri: Kampus Bebas Rokok |
Ketakutan
pada saat itu akhirnya terjawab sudah, Seperti kejahatan-kejahatan sekarang
adalah sebuah adab bergaul yang keliru. Misalnya seperti Pemerkosaan dengan
kekerasan, pembunuhan anak SMA di Lampung karena efek minum minuman keras, anak
anak menjadi kurir narkoba, seorang mahasiswa membunuh dosennya, mantan pacar
membunuh dengan di tancapkan gagang pacul di kemaluan wanitanya, anak SD di
Semarang di perkosa 12 Pria dan masih banyak kasus lainnya. Ada dua alasan
mengapa ini terjadi:
Pertama:
Bekal agama yang kurang, menjadikan anak tidak takut akan hukum Allah SWT,
hukum tuhan yang maha esa. Jika agama saja tidak bisa membendung prilakunya
maka hukum yang berlaku di masyarakatlah yang akan menghukumnya.
Kedua:
penanaman pendidikan karakter di sekolahan yang masih melulu seperti sekarang
perlu ada reformasi pendidikan baik kurikulumnya dan tenaga pengajarnya. Sekolah
lain yang berbasis seperti IT (Islam Terpadu) sudah banyak menerapkan sistem
pendidikan berbasis ke agamaan, indikasinya ada keberhasilan dalam sistem
pembelajaran tersebut.
Presiden
Jokowi pun di masa kepemerintahannya mencanangkan adanya gerakan mental. Sebenarnya
keprihatinan orang pertama di Indonesia itu karena ingin membangun masyaraktnya
menjadi lebih baik. Ini sangat sejalan dengan visi besar Unissula, hanya
bedanya Unisssula memulainya melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Ganjaran sang Hisap
Lingkungan yang bersih dan sehat menjadi
dambaan setiap insan, didalam islampun di jelaskan bahwa kebersihan sebagian
dari iman. Kampus ini telah menerapkan gerakan lingkungan bersih melalu BudAi
seperti “Kampus Bebas Rokok”. Lantas apa hukum bagi sang penghisap yang
disampaikan penulis di atas, tentunya sanksi yang berlaku dalam kampus. Maka
seluruh civitas akademika seperti Dosen, Karyawan dan Mahasiswa ketika
kedapatan merokok akan diberikan kenang-kenangan berupa ganjaran Sanksi.
Sanksi ini diatur melalui SK Rektor tentang
Kode Etik, Ganjaran ini setidaknya akan setimpa atas apa yang telah dibuatnya.
Bagi perokok aturan ini suatu produk hokum yang melanggar HAM, karena merokok
merupakan suatu tindakan yang tidak di larang oleh Negara terkecuali peringatan
dalam bungkus rokok “ Merokok Membunuhmu”. Pendapat lain tentang perokok pasif
kepada perokok aktif “ Asapmu adalah racun bagi hidung dan paru
paruku dan bau mulutmu membuat otakku berhenti berfikir kreatif”
Maka tidak ada satupun dari ribuan civitas
academika unissula yang keberatan atas aturan ini. Komitmen ini juga di
tunjukkan Unissula seperti tidak menerima bantuan berupa sponsorship atau
beasiswa dari perusahaan rokok.
Hukum merokokpun di dalam Islam banyak
pendapat atau Fatwa yang berbeda beda seperti yang disampaian KH Anwar Zahid
dalam ceramahnya"Rokok bagi Muhammadiyah adalah Haram PBNU Makruh
PWNU Jawa Timur menfatwakan Mubah dan Kyai di Surabaya di Singokalangan
menfatwakan Wajib" tetapi semuanya adalah rukun dan baik.(sumber: Ceramah KH. Anwar Zahid )
Pendidikan Karakter Lainnya
Unissula juga memiliki pendidikan karakter
lainnya seperti Budaya shalat berjamaah filosofinya adalah bukan semata mata
mendapatkan kelipatan pahala hingga 27. Upaya ini sebenarnya untuk melatih kedisiplinan
dalam hal waktu, ketepataan, tanggung jawab, kebersamaan. Ini hampir mirip
dengan sistem militer di Indonesia, ketika peluit di bunyikan suara peluit
pertama artinya adalah Persiapan, maka seluruh pasukan akan segera
mempersiapkan diri mulai dari pakaian, sepatu, persenjataan, Helm Baja dan
perlengkapan lainnya. Peluit kedua tandanya adalah kumpul, maka seluruh pasukan
akan segera berlarian kearah titik kumpul yaitu di mana peluit itu di bunyikan.
Lantas bagi mereka yang telah silahkan jungkir, gulung putar lapangan. Tidak dapat
di pungkiri kita harus akui dan bangga organisasi TNI sampai dengan hari ini
masih menjadi organisasi terbaik di Indonesia.
Filosofi kedua adalah, Masjid sebagai tempat
silaturahim. Suatu kisah dari sahabat yang bekerja menjadi Driver di Arab
Saudi, waktu yang mereka tunggu adalah dzuhur karena di waktu itu kita bisa
istirahat dan ibadah, maka waktu yang sangat singkat itu mereka gunakan sebagai
upaya untuk silaturahim sesama muslim di kawasan itu. Membangun persaudaraan
sangat mudah kita dapat jika kita dipertemukan dalam suatu keyakinan yang sama
terlebih itu rumah Allah SWT.
Rokok adalah bagian kecil hubungannya antara
rokok dan perokok, tapi memiliki kehebatan yang dasyat atas sebab akibat yang
timbul dikemudian hari. Bukan berarti penulis ingin menyudutkan para perokok,
bukan, bukan itu yang penulis maksud. Penulis hanya ingin mengajak pembaca
untuk melihat bagaimana peran lembaga pendidikan untuk merubah sebuah karakter
kehidupan.
Grobogan, 26 Juni 2016
Salam
Setiawan Widiyoko
menjadikan guru, orangtua, dan tokoh2 lain yg berpengaruh sebagai role model. jdi tidak hanya membuat aturan, tpi jga mencontohkan itu hal yang paling berpengaruh. sehingga mahasiswa ataupun anak remaja yg menjadi sasaran akan lebih bisa menerima. kemudian menanamkan budaya malu di manapun berada.
BalasHapus